Kajian Seni Rupa

Kajian seni rupa selain menggunakan kajian semiotika yaitu dengan kajian metafisika yang berasal dari Plato tentang keindahan dan seni. Teori ini tentang kenyataan Ilahi sebagai realita ideal yang paling sempurna dan abadi. Seni menjadi imitasi atau realita tiruan dari yang Ilahi itu. Penganut utama aliran ini adalah Jerman Arthur Schopenhauer (1778-1860) yang berpendapat bahwa dunia realita yang sejati adalah dunia kehendak dan idea. Plato dengan filsafat ide menganggap bahwa seniman itu meniru kenyataan tiruan. Teori metafisika menjelaskan seni sebagi upaya menampilkan realita atau keindahan yang bersifat semu dan merupakan tiruan atau imitasi dari yang sesungguhnya.

 

Teori Psikologis

Teori psikologis atau teori psikoanalis menyatakan bahwa seni lahir sebagai sarana pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar. Karya seni adalah perwujudan terselubung dari keinginan itu. Teori psikologis lainnya adalah teori yang dikembangkan oleh Friedrich Schiller (1759-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Mereka berpendapat bahwa “kehadiran seni dilatar belakangi adanya dorongan bermain-main yang ada pada diri seniman”. Teori psikologi disebutkan bahwa seni mengungkapkan kecendurungan-kecenderungan alam bawah sadar dan dorongan atau hasrat untuk bermain-main.

 

Teori Bentuk

Teori bentuk memiliki arti bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna (signiflcant form), dan bentuk bermakna ini, tegas Roger Fry(1866-1934) menentukan hakekat seni. Dalam seni rnisalnya, bentuk penting itu adalah penggabungan dari berbagai garis, warna, volume, dan semua unsur lainnya yang membangkitkan suatu tanggapan khas berupa perasaan estetis. Teori bentuk sering juga disebut teori formalistik. Pendapat ini didukung oleh Clive Bell (1891-1964), penulis seni berkebangsaan Inggris, yang berpendapat “In outline, formalist approaches to art emphasise the appearance and composition of the art work (its form) rather than its narrative or content” ,bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna (significant form). Bentuk semacam ini berhadapan dengan apa yang disebut perasaan estetis (aesthetic emotion). Teori formalisme inia dalah perbuatan untuk menampilkan bentuk yang perlu dicerna oleh perasaan estesis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA YANG DITERIMA SETIAP HARI

15 Jurnal (Kelompok Thumbnail Loworng Waktu si AA)